10 Kuliner Bersejarah Salatiga (10 Culinary Heritage Salatiga)
Salatiga yang berlokasi di kaki Gunung Merbabu tidak hanya memiliki pemandangan yang indah, tapi juga kuliner legendaris bagi perut dan lidah yang lapar. Berikut adalah 10 tempat kuliner terbaik di Salatiga yang telah teruji waktu dan juga dinobatkan sebagai Kuliner Bersejarah (Culinary Heritage) Salatiga sejak 2021.
Salatiga located on the foot of Mount Merbabu doesn’t only have views for hungry eyes, but also a lot of legendary culinary places for starving tongues. Here are ten of the best culinary places that have strived through time that have been crowned as the Culinary Heritage in Salatiga since 2021.
1. Bakso Babat Taman Sari
Apakah Kamu mencari kenikmatan bakso dengan kuah hangat di dinginnya kota Salatiga? Bakso Babat Taman Sari adalah jawabannya! Dulunya saling bersebelahan dengan Bakso Babat TK Gigi, lalu pindah lokasi ke jalan Taman Sari yang akhirnya menjadi nama legendaris ini, sekarang warung ini menetap di Jl. Diponegoro No.105 dimana Kamu dapat menikmati semangkuk bakso yang sudah ada sejak lama di kota ini. Dengan pengalaman berjualan sejak 1965, lidah dan perut Kamu tidak akan dikecewakan dengan berkunjung kesini. Mulai dari Bakso Babat, Bakso Kikil, Bakso Campur, Bakso Bihun, Bakso Bakmi sampai Bakso Pangsit, uang 20 ribu Kamu tidak akan tersia-siakan.
Looking for some meatballs delight with warm delicious broth in the cold-cold Salatiga? Bakso Babat Taman Sari is your answer! Once located side by side with Bakso Babat Tukang Gigi, then in Taman Sari that gave it its legendary name, now it serves its meatballs miles away at Jl. Diponegoro No.105 where you can taste one of the oldest bowls of meatballs in town. Having been running their business since 1965, your tongue and stomach would never regret stopping by here. From Bakso Babat, Bakso Kikil, Bakso Campur, Bakso Bihun, Bakso Bakmi until Bakso Pangsit, your Rp.20.000,- would never go to waste here.
2. Ronde Sekoteng Jago
Kamu tidak dapat mengatakan “Aku sudah pernah mengunjungi Salatiga” jika belum merasakan semangkuk Wedang Ronde yang hangat yang manis, terlebih yang ada di Ronde Sekoteng Jago. Tempat ini telah membuat Ronde kenyal dan nikmat sejak tahun 1964 dengan resep yang diturunkan dari generasi ke generasi. Sekarang Ronde Jago telah dipegang oleh generasi keempat, Airlangga Setia Dharma Putra, yang berlokasi di Jl. Jend. Sudirman No. 9 dengan mematok harga sekitar 17 ribu Rupiah Tempat ini tidak hanya menyajikan macam-macam Ronde, tapi ada juga Mi Kopyok, salah satu menu khas daerah Semarang.
You can’t say “I have visited Salatiga” if you haven’t tasted a sweet and warm bowl of Wedang Ronde, especially from Ronde Sekoteng Jago. Making their chewy and delicious Ronde since 1964 from recipes that last from generation to generation, now the fourth generation, Airlangga Setia Darma Putra would give the same taste to you at Jl. Jend. Sudirman No.9 for around Rp.17.000,-. This place doesn’t just offer you varieties of Ronde, but also Mi Kopyok, one of the authentic tastes from the Semarang region.
3. Kopi Babah Kacamata
Di dinginnya Kota Salatiga ini, satu minuman hangat tentunya belum cukup untuk melewati dinginnya malam. Dan untuk kamu yang menyukai pahit lebih dari yang manis, Kopi Babah Kacamata cocok untukmu. Mendapatkan namanya dari sang pemilik yang berkacamata pada masa dimana yang berkacamata terhitung jari, toko kopi ini tetap bertahan dan makmur di tengah menjamurnya cafe-cafe baru di Salatiga. Kamu tidak bisa langsung menikmati kopinya di tempat secara langsung, tapi produk kopi mereka sudah menjadi legenda selama lebih dari 50 tahun. Kamu bisa mendapatkan Kopi Babah Kacamata di Jl. Kalinyamat No.16.
In places as cold as Salatiga, one hot drink won’t be enough for you to survive the cold-cold night. And if you are into something bitter rather than sweet, Kopi Babah Kacamata is for you. Getting its name from the owner who wears glasses in the era where glasses were not worn by many, this coffee shop is one of the oldest and growing strong even when there are dozens of new and young coffee shops in town. You can’t enjoy the coffee directly in it, but the coffee product it sells has been a legend for more than 50 years. You can get this Salatiga-favorite coffee at Jl. Kalinyamat No. 16.
4. Roti Tegal
Jika Kamu sudah puas dengan minuman dan hidangan yang berkuah dan hangat, maka Kamu perlu mencicipi roti yang baru saja keluar dari oven di Toko Roti Tegal. Penciuman Kamu akan dipuaskan mulai dari Kamu memijakan kaki di toko ini, lebih dari itu, pikirkan apa yang bisa dinikmati oleh perut dan lidah Anda. Toko roti ini menggunakan telur ayam kampung segar dan tidak menggunakan bahan pengawet untuk menghasilkan roti yang terbaik. Pada akhir pekan Kamu dapat mencoba menu spesial mereka yaitu Roti Keju/Oliebol. Sangat cocok untuk dinikmati saat sarapan atau ngemil untuk mengisi tenaga saat berkeliling di Kota Salatiga yang tenang.
If you have enough warm soupy food and drinks, then you should try some freshly baked bread from Roti Tegal. Your nose would be satisfied the first time you stepped in, more than that, think about what your belly and tongue would get. This bakery uses fresh country chicken eggs and no preservatives to give you the best bread of the day. On weekends, you could try their special Roti Keju/Oliebol. Perfect for some breakfast or just snacking, to fill up your energy when strolling around serene Salatiga. Roti Tegal is located at Jl. Jenderal Sudirman No. 166, Salatiga.
5. Enting-Enting Gepuk Cap Klenteng & 2 Hoolo
Merupakan salah satu produsen Enting-Enting tertua di Salatiga. Berdiri tahun 1929 dengan nama 2 Hoolo, dan awal produksi di dalam Klenteng, Enting Enting ini masih mempertahankan rasa dan kualitas turun temurun. Pendiri awal Alm. Bapak Sunarso, saat ini dikelola generasi ke 3 yaitu Ibu Hj. Juariah. Gurihnya kacang dan manisnya gula jawa berkualitas ini bisa Kamu dapatkan dengan harga 15 ribu sampai 70 ribu Rupiah di Jl. Kalibodri No.37.
It is one of the oldest Enting-Enting producers in Salatiga. Open since 1929 with the name of 2 Hoolo and started producing inside of Pagoda or Klenteng, this Enting Enting still upholds their taste and quality from generation to generation. The founding father is Bapak Sunarso, now it is managed by the third generation, Ibu Hj. Juariah. The Sweetness and deliciousness from the good quality nuts and Gula Jawa you can get with Rp.15.000,- to Rp.70.000,- at Jl. Kalibodri No.37.
6. Getuk Kethek
Selain Roti Tegal dan Enting-Enting Gepuk, ada juga hidangan manis lainnya yang menjadi primadona kota Salatiga yang kerap digadang-gadang sebagai kuliner khas Salatiga, yaitu Getuk Kethek. Nama Getuk Kethek lebih akrab diperbincangkan masyarakat dibanding nama asli kedainya, Getuk Satu Rasa. Selain rasa manis dan pulen yang dapat kita nikmati saat mengkonsumsi getuk ini, yang menjadi ciri khas dari Getuk Kethek ini adalah monyet yang bisa dijumpai pengunjung di teras rumah pemilik Getuk Kethek ini sehingga dijuluki sebagai Getuk Kethek dari kata “Kethek” yang berarti Monyet. Pemilik Getuk Kethek sekarang sudah dikelola oleh generasi kedua yang meneruskan usaha orang tuanya sejak tahun 1980-an. Gethuk Kethek ini dipatok dengan harga 14 ribu Rupiah per boksnya dan dapat ditemui di Jl. Agrotunggal No. 9, Kampung Ledok, Salatiga.
Other than Roti Tegal, there is also another sweet food that becomes the Gem of Salatiga which is often crowned as Salatiga’s specialty, Getuk Kethek. The name of Getuk Kethek is more recognized by people than the original name, Getuk Satu Rasa. Not only did the sweetness and the fluffiness of Getuk become the identity of this place, but the visitors could also encounter monkeys in the front yard of the owner’s house that gave it the nickname Gethuk Ketek from the word “Kethek” that means Monkey. The owner of Getuk Kethek is now managed by the second generation who has continued from its parents’ business since the 1980s. You can enjoy Getuk Kethek with only Rp.14.000,- each box and you can find it at Jl. Agrotunggal No. 9, Kampung Ledok, Salatiga.
7. Soto Esto
Dengan hanya memiliki satu menu makanan yang ditawarkan, resto Soto Esto yang sudah ada sejak tahun 1953 ini layak dijuluki sebagai salah satu tempat makan legendaris. Menu yang ditawarkan pada tempat makan ini hanya satu, yaitu Soto Ayam. Meskipun hanya satu menu tetapi tempat ini selalu ramai pengunjung, tidak sedikit juga yang datang langsung dari luar kota untuk mencicipi cita rasa yang legendaris ini. Soto santan yang gurih tetapi tetap segar dan tidak terlalu kental, lebih nikmat dimakan bersamaan dengan krupuk karak yang bisa kita pilih untuk ditambahkan secara utuh atau diremukan di atas soto. Resto ini juga menawarkan berbagai macam gorengan dan sate-satean. Soto Esto berlokasi di Jl. Langensuko No. 4, dekat dengan Hotel Wahid Salatiga, dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Harga satu porsi soto ayam adalah 10 ribu, dan gorengan serta sate-satean dengan harga kisaran 3-5 ribu Rupiah,-
With only one menu on the board, Restaurant Soto Esto that has been established since 1953 deserves its title as one of the legendary culinary. The only menu they offer is Soto Ayam. Even though just that, people would stand in line to taste this legacy, even people from out of town. Soto that is served in coconut milk still tastes delicious and fresh but isn’t too thick. This Soto would be even better with its side dish, Kerupuk Karak, crushed on top or eaten piece by piece, it would taste just as awesome. Even though there is only one kind of Soto there, more side dishes are available here, typical fried side dishes or Sate-Satean, ready for you to enjoy. Soto Esto located at Jl. Langensuko No. 4, in a walking distance from Hotel Wahid. You can get one portion of this legendary Soto for Rp.10.000,- and side dishes ranged from Rp.3.000,- to Rp.5.000,-.
8. Soto Kesambi Pak Wianto (Tan Ping Tjwan)
Dengan alasan yang kurang lebih sama dengan resto Soto Esto, Soto Kesambi Pak Wianto layak disebut sebagai salah satu kuliner legendaris di Salatiga. Jika Soto Esto berjualan di garasi rumah, Soto Kesambi menyuguhkan makanannya di teras dan ruang tamu rumah. Meskipun tidak luas akan tetapi suasana old style yang dapat kita rasakan saat berkunjung ke resto ini menjadi salah satu poin penting mengapa tempat ini banyak dikunjungi. Resto ini sudah ada sekitar 30 tahunan, itulah mengapa banyak pengunjung yang datang kesini dari berbagai kota untuk bernostalgia rasa dan suasana bersama keluarga. Makanan yang disuguhkan disini yaitu soto ayam yang dapat dinikmati bersama berbagai macam gorengan, ayam goreng, jeroan dan bahkan ada juga rongkong. Soto Kesambi bisa Kamu kunjungi di Jl. Gladakan No. 682, Salatiga.
For pretty much the same reason as Soto Esto, Soto Kesambi Pak Wianto deserves its title to be one of the legendary culinary in Salatiga. If Soto Esto offers their food from the garage, Soto Kesambi serves their food from the terrace and guest room of the house. Even though not too spacey, this place gives the old and classic ambiance that become one of the huge points why people love it here. Standing for more than 30 years, people from all places come to enjoy and be nostalgic with their families. You can enjoy Soto Ayam, fried side dishes, fried chicken, Jeroan, and even Rongkong. Soto Kesambi can be visited at Jl. Gladakan No.682, Salatiga.
9. Pondok Dahar Mbah Rakinem
Jika membahas tentang makanan khas Salatiga yang hanya ada di Salatiga tentu saja jawabannya adalah Tumpang Koyor. Nah, yang menjadi menu andalan di Pondok Dahar Mbah Rakinem ini adalah Tumpang Koyor. Tumpang Koyor milik Mbah Rakinem menawarkan rasa yang legendaris dari pengalaman berjualan sejak tahun 1970 an. Rasa gurih, manis dan pedas kuah dengan isian tahu dan koyor yang disuguhkan bersama nasi maupun bubur membuat Tumpang Koyor digemari banyak orang. Mbah Rakinem berjualan setiap pagi dari pukul 7.00 – 10.00 dirumahnya. Jika ingin mencicipi Tumpang Koyor Mbah Rakinem dapat dikunjungi di Jl. Nakula Sadewa III No. 13, Salatiga. Uang yang perlu dikeluarkan untuk menikmati hidangan ini juga tidak banyak, hanya perlu membayar sekitar 10-15 ribu Rupiah.
If we are talking about kinds of food that are only available and authentic in Salatiga, Tumpang Koyor would be in bold, highlight, and italic markings. And you can get one of the best of it in Pondok Dahar Mbah Rakinem which became its primadonna. Tumpang Koyor Mbah Rakinem offers a legendary taste from her expert experience since the 1970s. Umami, sweet, and spic broth with tofu and Koyor that served with warm rice makes it people’s favorite. You only have to spend around Rp.10.000,- to Rp.15.000,- to enjoy Tumpang Koyor at Jl. Nakula Sadewa III No.13 from 7 to 10 AM.
10. Sambel Tumpang Koyor Bu Kori
Ada banyak tempat makan yang menawarkan menu Tumpang Koyor, akan tetapi Tumpang Koyor milik Mbah Rakinem dan Bu Kori dapat dibilang termasuk yang unggul dan paling digemari. Salah satu alasannya tentu saja cita rasa melegendaris yang sudah diturun-temurunkan dari pengalaman berjualan berpuluh-puluh tahun. Warung makan ini sekarang dikelola oleh Bu Aminatun yang meneruskan resep dari generasi sebelumnya yaitu Ibu Nalirah pada tahun 1940 dan Bu Kori pada tahun 1950. Warung Tumpang Koyor Bu Kori dapat ditemukan di Pasar Anyar Kelurahan Kauman Kidul yang sebelumnya sudah berdiri selama 30 tahun di Jl. Jend. Sudirman.
One place to enjoy Tumpang Koyor would never be enough, and so there are a lot of them here. But still, Mbah Rakinem and Bu Kori have it best. One of the reasons is because of the recipes have already been tested from time to time. Now, Tumpang Koyor Bu Kori is managed by Ibu Aminatun who has continued the recipe from the previous generations, which was managed by Ibu Nalirah in the 1940s and Bu Kori in the 1950s. You can find it in Pasar Anyar, Kauman Kidul, which previously had been established for 30 years on Jl. Jend. Sudirman, Salatiga.